Total Tayangan Halaman

Jumat, 26 April 2013

Sesi Nol

Terinspirasi dari sistem perkuliahan saya yang jadwal reguler per harinya terdiri dari 3 sesi, di mana
Sesi 1 : 07.30 - 10.00
Sesi 2 : 10.15 - 12.45
Sesi 3 : 13.30 - 16.00
wait... one more
Sesi 4 : 16.15 - 18.45
yaaaap ternyata sesi 4 sudah dibuka, merupakan hal lumrah di masa menjelang UTS seperti ini.
yayaya, Senin, 29 April saya akan menjalani UTS Genap. Doakan.. makasih :)

Kampus sudah membuka sesi 4, saya sendiri sudah membuka sesi 0 dan bahkan sesi 5, 6 dan 7 B-)
Sesi 0 : 02.00 - 05.00
Sesi 5 : 19.00 - 21.00
Sesi 6 : 21.15 - 23.00
Sesi 7 : 23.00 - 02.00 ... sesi tidur tentu saja



SESI NOL
Dilihat dari rentang waktunya, sepertinya sesi ini yang paling lama (selain sesi tidur haha). Kenapa? Banyak hal yang harus dan bisa dilakukan di sesi ini. Karena sesi ini "ciptaan" saya sendiri, then I have recommended things-to-do in this session: 

1. Mencuci Baju

taken from komikmuslimah.blogspot.com
Jadwal Anda padat? Urusan rumah tangga terbengkalai? Sepadat apapun activities day kita, usahakan kamar/rumah jangan sampai berantakan, cucian numpuk, gapunya baju bersih dan iyuh sampah di mana mana. NO WAY!

Sebelum tidur, tentu saja kamar HARUS dirapikan dulu. Sapu kamar, tempatkan kembali barang-barang di alamnya, buang sampah, dll kecuali mencuci baju! Tidur saja terlebih dulu, baru bangun di sesi nol ini untuk mencuci baju :) Jangan cuci baju dulu baru tidur tapi terserah sih.. Terakhir saya cuci baju dulu lalu tidur, eh saya malah tidak tidur sampai 24 jam berikutnya. Zombie-ing myself. And it wasn't good, really.

Berhubung Jakarta kembali sering diguyur hujan, jadi jam mencuci baju harus segera digeser. Saya gamau nyuci baju eh abis itu malah hujan alhasil cucian saya ga kering-kering. Jadi, selain dikarenakan padatnya jadwal tadi, saya memutuskan untuk mencuci baju di sesi nol ini B-)

Mencuci baju di sesi nol merupakan hal yang sakral buat saya. Why? Suasana masih sepi, ga ada yang ganggu, anak kost masih pada tidur, udara masih dingin, pas ngejemur pun di luar belum ada orang berlalu-lalang. Jadi saya bisa menikmati alam sendiri. Ngeliat citylight yang masih terpancar nun jauh dari wilayah Kuningan-Casablanca dkk. dan kalau udah telat banget, saya bisa ngeliat semburat senja sang mentari saat saya sedang ngejemur itu. TOP lah pokonya walaupun saya berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari hal tsb karena eh karena pokonya jam 5 subuh tuh saya harus udah tidur lagi sebelum memulai sesi 1 di kampus.

Selain menikmati panorama alam di kesunyian, keuntungan lain mencuci baju di sesi nol adalah setidaknya cucianmu sudah tidak berair saat tanda-tanda Jakarta akan diguyur hujan mulai muncul.
Maksudnya gini lho, biasanya kan Jakarta hujannya ba'da zuhur tuh. Jam 1 gitu biasanya.
Nah kalau udah ngejemur dari jam 4 pagi kan otomatis tetesan airnya sudah hilang dong pas jam 10an pagi? jadi tinggal dihangatkan di dalam ruangan kalaupun emang turun hujan.

Jemuran kering adalah hal terindah dalam dunia per-kost-an saya :)
Lebay? biarin. Bahagia itu sederhana.
The best part of washing clothes is when they dried- Shafira Murni, 17tahun++, anak kost sehat.

2. Belajar

taken from komikmuslimah.blogspot.com
Jujur, saya males banget belajar. Apalagi kalau udah ketemu laptop sama modem, ya sudah, yg namanya modul bahan ajar ga bakal fokus dipelajari. Biasanya saya ketemu duo kombinasi dahsyat ini malem-malem setelah pulang ngampus. Yang harusnya dipakai untuk belajar demi persiapan kuliah hari selanjutnya, malah saya pakai untuk ngenet, kalau kata orang sunda mah "lalajo" alias "menikmati"
Berdasarkan tips dari kakak tingkat dan ibu warteg-dekat-kost-an, saya dianjurkan untuk tidur lebih awal, misal jam 9 malam, agar bisa bangun jam 2 pagi. Ngapain bangun dini hari? TARRRAAAAA! Untuk belajar.

Oiya, warning sedikit, ga semua orang cocok dengan tipe belajar seperti ini. Kan tiap orang beda-beda ya. Temen kost saya misalnya, dia cocoknya hidup di darat, ga cocok kerja di air #salahfokus, oke sorry. Temen kost saya ga bisa belajar dini hari. Dia pasti tumbang kembali sambil memeluk guling alih-alih melahap modul bahan ajar. Dia cocoknya belajar di siang hari.

Nah, untuk saya sendiri sih, alhamdulillah metode tidur-cepat-agar-bisa-bangun-dini-hari-untuk-belajar efektif banget buat saya. Materi jadi lebih mudah diserap gitu deeh~
Tapiiiii, ada tapinyaaa. Saya harus tidur lagi setelah belajar. Ga bisa langsung mandi terus berangkat ke kampus untuk kuliah. Pokonya harus tidur lagi setelah belajar tuh. Minimal setengah jam lah .___. ehehehe

3. Masak 
taken from http://iasafasna.blogspot.com

Ciyeee sapira masak. Ga yang ribet-ribet. Entah kenapa semenjak nge-kost, hidup seekor (mungkin beberapa ekor) monster di perut yang merongrong saya untuk memberi mereka pakan... tiap saat. Saya jadi cepet lapar. Dan lagi-lagi karena jadwal kuliah yang padat (halasaaan!!) saya jadi susah ke warteg. Tapi alhamdulillah di kost-an ada dapur, jadi saya bisa goreng sesuatu buat dikunyah. Ya pokonya harus ada sesuatu yang bisa dikunyah. Timing yang tepat untuk mempersiapkan sesuatu itu adalah di sesi nol ini B-)

Jadi pas harus berangkat pagi-pagi demi mengejar sesi 1 di kampus, insya ALLAH monster di perut saya bisa ditenangkan untuk sementara karena saya sudah memenuhi kewajiban memberi mereka pakan di waktu sebelum subuh B-) #kibaswajan

4. Solat Tahajjud off course

taken from Al-qur'anul Kariim

Udah bangun sebelum subuh tapi ga tahajjud? wah rugi bandar :)
kecuali ya kalau lagi halangan .__.


Yaaap. I've told you my to-do-list for my Sesi Nol :)
kalau sesi 5 sama 6 apaan sap?
2 minggu terakhir sih saya ke Seven Eleven. Kumpul sama squad buat belajar. Belajar akademik, belajar refreshing dengan cara yang benar, belajar memperbaiki makhraj kami :)

Semoga bermanfaat!
Wassalamu'alaykum,
shafira :)

Jumat, 01 Februari 2013

Stasiun yang Diam-Diam Kusukai

Tuuut.. tuuut...

Sebenarnya bukan suara itu yang acap kudengar saat berada di sana
Modernisasi telah mengubah dan meniadakan suara klasik itu
Berganti menjadi decit armada saat bersentuhan dengan rel tempatnya berpijak
Berhias suara lantang dari speaker pertanda keretamu 'kan beranjak

Satu yang kutahu tentang sebuah pertemuan
adalah pasti muncul sebuah perpisahan
Namun satu yang tak pernah kuharapkan
Begitu cepat aku dan kamu mengecap kata perpisahan

Stasiun yang diam-diam kusukai
Tempat klasik pertemuan dan perpisahan berdiri
Memisahkan, mempertemukan raga dalam jiwa berhati nurani
Tempat klasik pertemuan dan perpisahan kami

Satpam dan announcer telah menggertak diam kami
Pertanda kamu harus pergi
dengan menumpangi armada besi
tanpa kutahu adakah dirimu 'kan kembali

Stasiun yang diam-diam kusukai
Yang selama ini memiliki banyak arti
Pertemuan dan perpisahan terjadi di sini

Kamis, 03 Januari 2013

Surat Cinta

taken from Google Image


Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh, shalihat :D
Saudariku yang cantik, mari kita akui satu hal, bahwa benarlah kita masing-masing ada rasa ingin lebih cantik dari siapapun.
Saudariku, sudah berbagai upaya kita lakukan dalam menunjukkan kecantikan itu. Melalui perhiasan, pakaian, prestasi, perbuatan dan banyak lagi. Tapi saudariku, coba kita renungkan, adakah akhirnya? Semua terus berlomba agar terlihat cantik. Ketahuilah saudariku, kita semua cantik :)

Saudariku, pernahkah kita berjuang agar tampil cantik di hadapan-Nya?
Sebenarnya, melalui surat ini aku ingin mengajakmu untuk membayangkan sesuatu (dan semoga pada akhirnya akan mewujudkan aamiin).

Bayangkan jika kita semua para akhwat, muslimah, shalihat di dunia ini berpenampilan cantik untuk-Nya :)
Bayangkan bila semua akhwat, muslimah, shalihat di dunia ini mengenakan jilbabnya sesuai syari'at-Nya.
Mengulurkan jilbabnya hingga menutupi dada.
Berpenampilan tanpa mencolok mata, tanpa mengundang tindak jahil siapapun yang melihatnya.

Aku tau saudari-saudariku pandai berimajinasi.
Dan hei, apakah hasil bayangan tadi menyejukkanmu, saudariku? :)
Aku yakin, iya :)
Aku yakin saudari-saudariku sebenarnya ingin berpenampilan cantik :)
Sebenarnya ingin mengenakan jilbab sesuai syari'at-Nya.
Tebakanku benar 'kan, saudariku? :)

Bayangkan saat kita semua sama-sama mengulurkan jilbab kita, belajar ilmu dunia bersama, belajar menggapai ridho-Nya bersama.
Indah ya ? :D

Maka saudariku, inilah penghujung surat cintaku, mari kita nikmati imajinasi kita tadi dalam bentuk nyata.
Imaji kala semua akhwat, muslimah, shalihat mengulurkan jilbabnya, menjaga auratnya, menjunjung kehormatannya, menggapai ridha-Nya bersama dalam ukhuwah Islamiyah..
Mari kita wujudkan imaji itu :D

Bayangkan kala sapa salam terucap dengan senyum merekah kepada sesama saudari muslim.
Indah nian bukan? :D

Aku butuh kamu untuk mewujudkan imaji kita itu,
Karena tanpa kamu, frasa "semua akhwat, muslimah, shalihat" tadi akan kehilangan anggotanya yang cantik yaitu kamu :)

Yuk, kenakan jilbabmu :)

Salam sayang,
saudarimu
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh :)

Panti Sosial Asuhan Anak


Sebuah naungan bagi putra-putri bangsa yang tidak seberuntung kita semua.
Sebuah naungan bagi putra-putri bangsa yang memiliki harapan yang sama besar dengan harapan kita.
Sebuah naungan bagi putra-putri bangsa yang mengharap ilmu dunia dan akhirat serta selalu belajar tidak hanya untuk kehidupan.

Terletak di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Hingga saat tulisan ini dipublikasikan (Kamis, 3 Januari 2013) terdapat 42 putra-putri yang bertempat tinggal di panti sosial ini. Dengan seorang yatim berusia 4 tahun sebagai yang termuda dan Pelajar SMK sebagai yang tertua tinggal di panti sosial ini.

Beberapa profil putra-putri hebat itu yang cukup saya kenal :
  • Irma Rahayu F
          Seorang remaja cerdas kelahiran 26 April yang bercita-cita menjadi koki, kini duduk di penghujung masa rok biru alias kelas 3 SMP. Insya ALLAH sebentar lagi akan menghadapi UN.
  • Karma
          Remaja tanggung yang baru saja memasuki babak barunya sebagai pelajar SMA (SMK). Semoga tidak menjadi remaja tanggung yg ilmunya tanggung-tanggung. Aamiin.
  • Rizki (Iki)
          Lelaki cilik bergigi ompong yang sangat ceria dan energik :D
  • Omen (O'om)
          Gadis cilik teman bermain Iki. Mereka sangat klop :D namun alhamdulillah sekarang O'om sudah kembali tinggal bersama neneknya -tidak lagi tinggal di panti-

Berikut secuil kisah bersama mereka
http://murnisapilay.blogspot.com/2012/05/ketika-tersadar-bahwa-kita-begitu.html

Bagi yang berkenan menyisihkan sebagian rezekinya untuk mereka, bisa ditransfer melalui
rekening BRI 0808 01 001093 53 7 di BRI Ciampea Bogor
a/n Yayasan Nurul Yakin

Terima kasih :)

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh